Jakarta- Bank Sampag Digital (BSD) menjadi salah satu narasumber pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Kajian Urgent dan Cepat (Jurpat) Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh lembaga Pertahanan Nasional (LEMHANAS) RI , Senin (6/10) .
Kajian Jurpat ini di lakukan untuk meningkatkan kinerja sistem penanganan sampah jangka panjang yang dilakukan secara programatik dan terstruktur, sehingga tercapai kebijakan yang diakui oleh Pemerintah Kota/Kabupaten sebagai panduan pemograman dan penganggaran sektor persampahan secara tepat dan kuantitatif.
Sebagai Social Enterprise BSD berkomitmen untuk terus membantu menyelesaikan persoalan-persoalan sosial melalui optimalisasi pengelolaan dan pemilahan limbah dan sampah bernilai ekonomi di tingkat hulu. Upaya-upaya tersebut di jelaskan dalam 3 misi utama BSD diantaranya, Pelestarian Lingkungan (nilai jariyah), Pemberdayaan Masyarakat (nilai kekeluargaan), Peningkatan Ekonomi (nilai ketahanan).
Melalui misi ini BSD mencoba untuk membangun skema sirkular ekonomi berbasis kekuatan hulu untuk dapat membantu meningkatkan pendapatan daerah memalui pemberdayaan masyarakat dalam memilah sampah dari rumah. Bank Sampah Digital melalui 200 titik unit bank sampah dengan lebih 4000 anggota keluarga memilah sampah dari rumah dan komunitas-komunitasnya akan membawa dampak besar pengurangan sampah di TPA, dengan begitu bisa membantu kerja-kerja pemerintah dalam menyelesaikan persoalan sampah di hilir.
Dalam pertemuan para pihak tersebut tersebut harapannya dapat terbentuk pola atau strategi kerjasama pemerintah daerah dan perusahaan untuk pengelolaan sampah dan limbah serta didapatkan rekomendasi kebijakan optimalisasi pengelolaan limbah dan sampah dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah.
Kegiatan yang belangsung 3 (tiga) jam tersebut dibuka oleh Deputi Pengkajian Strategik Lemhanas RI dan dihadiri Akademisi, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Pemerintah Daerah, dan Praktisi. Diantara yang hadir tersebut adalah Novrizal Tahar, Direktur Pengelolaan Sampah, Dirjen Pengelolaan Limbah Sampah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Mochamad Chaerul, Dosen ITB dan Pengamat Sampah. Agus Hebi Kepala Dinas lIngkungan Hidup Kota Surabaya. Desty Eka Putri (CEO Bank Sampah Digital), dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI), Saut Marpaung. (Red-Ds)