Foto tumpukan sampah di Jl. Perum Griya Asri, Situterate, Kec. Cikande, Kabupaten Serang.

Tanpa TPSA, Bank Sampah Digital Ajak Masyarakat Kabupaten Serang Kelola Sampah dari Rumah

BANKSAMPAHDIGITAL.COM, SERANG – Sejak tidak lagi diterimanya sampah Kabupaten Serang di TPSA (Tempat Pengelolaan Sampah Akhir) Cilowong, Kota Serang dan berakhirnya kerjasama dengan TPSA Bagendung, Kota Cilegon, Pemkab Serang melanjutkan kerjasama dengan Pemkab Pandeglang dalam pengiriman sampah ke TPSA Bangkonol yang sempat terjalin pada September 2024 hingga Desember 2024, lalu berlanjut pada 2025. Kerjasama ini seolah menjadi secercah harapan pagi Pemkab Serang untuk menangani permasalahan sampah yang belum terselesaikan hingga beberapa tahun kebelakang.

Meski begitu, masih banyak penumpukan sampah yang terjadi di TPS (Tempat Pembuangan Sementara), di lahan terbuka, pasar dan lainnya. Hal ini menjadi sesuatu yang meresahkan bagi masyarakat, baik yang tinggal dilingkungan tersebut ataupun yang lalu-lalang karena aroma yang kurang sedap dan mengganggu pemandangan.

Persoalan sampah bukan hanya persoalan yang hanya bisa diselesaikan oleh pemerintah melainkan perlu ada keterlibatan masyarakat di dalam mengurangi dan mengelola sampah dari sumber dengan langkah-langkah sederhana namun memiliki dampak yang signifikan.

Foto kegiatan pilah sampah jadi rupiah.
Foto kegiatan pilah sampah jadi rupiah.

Bank Sampah Digital (BSD) sebagai inisiatif lokal berbasis partisipasi aktif masyarakat melalui mekanisme sosial entrepreneurship  sudah sedang  mendampingi lebih dari 4600 masyarakat Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kota Cilegon. BSD  ingin mengajak masyarakat untuk mengambil langkah mandiri dalam upaya mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPS atau TPSA. Berikut upaya yang bisa dilakukan untuk bisa menjadi bagian dari individu/kelompok masyarakat yang sadar dan bertanggung jawab atas pengelolaan sampah;

1. Pilah Sampah

Ini langkah awal yang sangat penting. Pisahkan sampah organik, seperti sisa makanan, kulit buah atau daun dengan sampah anorganik, seperti plastik, kertas, logam, dan lain-lain. Karena sampah tersebut dapat dimanfaatkan berdasarkan jenisnya.

2. Guna dan Daur Ulang

Gunakan kembali sampah Anorganik yang masih bisa dipakai, atau bisa juga kirim sampah seperti botol plastik, kardus, dan kaleng ke Bank Sampah Digital karena kamu bisa dapet cuan dari sampah tersebut lho.

3.Mengompos

Tak perlu membuang sampah makanan ke tempat sampah! Sampah dapur seperti sayuran, buah-buahan, dan sisa makanan bisa diolah menjadi kompos yang bisa diubah jadi pupuk. Bisa juga membuat lubang biopori disekitar rumah sebagai tempat pembuangan sampah organik agar tanah lebih subur.

4. Kurangi Barang Sekali Pakai

Bawa tas belanja sendiri, gunakan botol minum yang bisa diisi ulang dan bawa kotak makan sendiri. Selain itu, hindari juga penggunaan plastik sekali pakai seperti sedotan dan styrofoam, meski terlihat efisien namun produk tersebut salah satu penyumbang terbesar sampah di TPSA.

5. Berpartisipasi dalam Program Pengelolaan Sampah.

Ajak tetangga, rekan di lingkungan untuk ikut serta dalam program bank sampah, mengaktivasi  komunitas daur ulang lokal menjadi penting untuk menjaga sampah agar tidak penuh menumpuk di TPA melalui pengurangan dari sumber. 

Semangat pilah sampah. Bank Sampah Digital siap menjadi rekan pengelolaan sampah dari rumah. Yuk jadi bagian dari kami. #mulaidarikita.

Tags: No tags

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *